Puisi Tak Terkuburkan, sebuah film drama dokumenter yang
disutradai oleh Garin Nugroho pada tahun 2000, meraih berbagai penghargaan di
tingkat internasional. Film hitam putih ini mengisahkan kisah nyata seorang
penyair bernama Ibrahim Kadir yang dipenjara pada tahun 1965 di tanah Gayo,
Aceh, selama 22 hari. Meskipun akhirnya dilepaskan karena salah tangkap,
pengalaman Ibrahim saat di dalam penjara membuatnya mengarungi kepala
rekan-rekan sepenjara yang tak pernah kembali lagi dan ditembak mati tanpa
kejelasan pengadilan.
Suasana menunggu di dalam penjara yang tak jelas juntrungannya membuat Ibrahim menciptakan puisinya. Namun, reaksi berlainan muncul dari mereka yang terpenjara dan dari wanita-wanita yang bekerja di dapur penjara. Meskipun demikian, kisah ini tetap menyentuh dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Pada Festival Film Internasional Singapura tahun 2001, film ini memenangkan Hadiah FIPRESCI dan "Silver Screen Award for Best Asian Actor" untuk peran Ibrahim Kadir. Film ini juga dinominasikan untuk Silver Screen Award Best Asian Feature Film. Garin Nugroho juga memenangkan "Silver Leopard Video Award" pada Festival Film Internasional Locarno.
Sebuah persembahan Puisi Tak Terkuburkan, sebuah kisah tentang pengalaman hidup yang menyentuh hati dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
0 Komentar